Selamat tinggal Al-Faraby


1 tahun telah usai, ketika tidak ada hari-hari yang sama saat bersama mereka. Ketika canda, tawa, tangis menjadi bagian dalam perjalanan ini.
‘Aku mengajar untuk memberi  suara kepada mereka yang tidak didengarkan
Aku mengajar untuk mencetuskan imajinasi
Aku mengajar untuk menggali pertanyaan yang menantang’
Teman-teman kecilku, jika saja kalian mengerti bahwa aku adalah seorang manusia yang peduli saat kalian hadir di kelas ini, Yang peduli saat kalian memaksimalkan potensi yang kalian miliki, Yang peduli saat kalian menunjukkan rasa hormat kepada diri sendiri dan orang lain.
Aku cukup mencintai anak-anak orang lain hingga mau melakukan sesuatu seperti yang akan aku lakukan untuk anakku sendiri (walaupun sebenarnya aku belum berkeluarga). Berjuang untuk mereka, mendidik mereka, melindungi mereka, dan bekerja untuk memberikan yang terbaik untuk mereka. Hal seperti itu membutuhkan keberanian secara fisik, keikhlasan secara psikis, dan juga emosional.
‘Orang dewasa akan mudah melupakan apa yang telah kita lakukan,
Melupakan apa yang telah kita katakan’
Tetapi teman-teman kecilku  tidak akan pernah melupakan apa yang mereka rasakan  dalam 1 tahun ini.
Hal yang terpenting yang diberikan oleh guru bukan hanya apa yang tertulis pada nilai ulangan atau rapor, melainkan apa yang telah tertulis pada hati anak didik mereka, (Judi Joerding).
Selamat tinggal Al-Faraby !
Aku akan sangat merindukan kalian teman-teman kecil ku !!
Namun, hubungan antara murid dan guru tidaklah berakhir saat mereka meninggalkan kita, karena ini adalah bentuk hubungan yang bertahan sangat lama, ( Celine Robertson).

1 komentar:

teman teman kecil itu ternyata bisa jadi guru yang baik juga ya bagi kita yang sudah tidak kecil ini

 

Posting Komentar