PESAN UNTUK JIWA


Mengapa kau menangis wahai jiwa?
Bukankah engkau yang paling mengerti kelemahanku?
Tetesan air matamu begitu menggores tajam dan menyebabkan luka,
Luka di dalam hati, yang tak dapat dihibur dengan kidung dari lagu-lagu romantis.

Wahai jiwaku yang lemah,
Sampai kapan kau akan menangis?
Aku tidak mempunyai apapun untuk mencoba mengerti tangisanmu,
Aku hanya mempunyai kata-kata dari sahabatku untuk memaknai arti dari tangisanmu, keinginanmu, dan pesan-pesanmu.

Ketahuilah wahai jiwaku, “Orang yang bahagia tidak selalu memiliki hal yang terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir di dalam hidupnya”.
Usahlah kau menangis wahai jiwa,

SURAT DARI SAHABATKU


Sahabat, bila dirimu saat ini sedang menunggu atau mencari seseorang untuk menjalani kehidupan menuju Ridho-NYA,
Bersabarlah dalam keindahan,
Demi الله , dia tidak datang karena kecantikan atau ketampanan, kepintaran ataupun kekayaan,
Tetapi الله yang akan menggerakan,

Sahabat, janganlah tergesa untuk mengekspresikan cinta kepada dia sebelum الله mengizinkan,
Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu,
Siapakah yang lebih mengetahui melainkan الله ??
Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat, karena الله akan menjawabnya dengan indah pada waktu yang tepat.

SAAT PAGI TIBA


Saat  aku  menantikan  untuk  bertemu  kalian,
Ketika  aku  merindukan  sapaan  hangat  dari  kalian,
Saat  pelukan  manja  itu  begitu  berarti,
Kalian  adalah  bait  puisi  ketika  datang  sepi,

Teman-teman kecilku, jika  saja  kalian  mengerti  aku  adalah  seorang  yang  perduli  saat  kalian  hadir  di  dalam  kelas  ini.
Jika  saja  kalian  mengerti, “aku  bahagia  saat  kalian  dapat memaksimalkan potensi yang kalian miliki”.

Dinding  kelas  adalah  saksi  saat  kita  bersama  dalam   proses  belajar.
Bukan  hanya  kalian  yang  belajar  dariku, tetapi  akulah   yang  belajar  dari  kalian.

Kemarin  adalah  kenangan,
Hari  ini  adalah  hadiah,
Esok  adalah  harapan,
Saat  bunyi  bel  berbunyi,
Saat  doa  yang  mengakhiri  pertemuan  kita,
Saat  pagi  tiba,
Saat  aku  kembali  menemukan  fajar  hari  dan  gairah  segar  kehidupan,
Saat  itulah  aku  menanti  untuk  bertemu  kalian  kembali.