BICARALAH KEPADAKU

Dari fatamorgana malam, kubentuk seorang wanita
Dengan wajah berbinar, suara yang syahdu, dan sentuhan yang lembut
Telah mengambil tempat dari nafas-nafasku

Sejak saat itu,
Aku melihatmu berdiri di pinggir balai dipan ini
Dan kudengar suaramu dalam keheningan malam

Didalam diriku tercipta kembali satu kerinduan yang mengalir bersama jiwa
Dan berlari dalam lautan mimpi
Didalam jiwa ini telah dikenakan mahkota kerinduan
Yang dipahat para bidadari dari karang-karang mimpi

Akankah kini engkau telah berubah?
Ketika sekian lama kasihmu menjadi melodi-melodi manis yang mengisi kesendirian jiwaku
Menjadi sayap bagi jiwa ini

Bicaralah kepadaku
Apakah engkau tetap akan mengingatku setelah badai itu?
Mendengar dan merasakan nafas jiwaku pada wajahmu
Bicaralah

SEKOLAH HARI INI

Hitam, kelam , diam, pasrah
Ketika kebodohan untuk mereka
Saat kesempatan sekolah menjadi hak mereka
Mampukah mereka masuk ke gedung itu

Ketika butir-butir nasi kemarin, kembali mereka makan hari ini
Ketika untuk bernafas, mereka harus memperebutkan udara

Begitu megahnya gedung itu
Sehingga sepatu mereka yang kotor dan robek tidak boleh menginjak lantainya
Ketika buku yang mereka pinjam dari tetangga tidak terpakai lagi hari ini
Saat baju lusuh yang dikenakan tidak diperbolehkan bergaul dengan sutera-sutera disana

Hitam, kelam, diam, pasrah
Tuhan, masih adakah kesempatan untuk mereka agar dapat membaca?

SURGA MASIH DISANA

Sesuatu yang aneh telah datang
Mengganti pikiran
Mengganti jiwa
Memutar kembali satu bagian
Mengorbankan segala sesuatu yang telah dipegang

Mata melihat jelaga yang lebih besar dari yang besar
Telinga jengah mendengar sesuatu yang lebih
Lidah tidak lagi dipenjara dalam ruang bawah tanah yang terkunci
Dengan ribuan gembok di bumi yang kosong, mengatakan lebih kemudian lebih lagi
Jiwa marah dan berteriak histeri

'Apakah syurga masih disana?'
Tempat keselamatan dari ketakutan
Tempat desersi kerusakan diri sendiri

Bersembunyi dibalik topeng
Wajah adalah bukan wajah
Terperangkap harapan yang patah
Ilusi membangun dusta
Pikiran terhina, terbungkus hangus

Ditengah malam ini
Membuka mata dan jiwa
'Syurga masih disana'