Berikan Hamba kesembuhan ya الله

"Ya  الله, sembuhkanlah aku, karena Engkau adalah Dzat yang menyembuhkan. Dan selamatkanlah aku, karena Engkau adalah Dzat yang menyelamatkan".

"Ya  الله, jika Engkau sakitkan aku untuk mencabut Ruh-ku dalam sakitku ini, maka jadikanlah Ruh-ku ini termasuk Ruh orang-orang yang memperoleh kebaikan dari-Mu, dan lindungilah aku, sebagaimana Engkau telah melindungi orang-orang yang telah memperoleh kebaikan dari-Mu".



Mengarungi Jeram liar di Cisadane

Saat yang dinantikan akhirnya tiba!! Apa itu?? Ya. . . liburan sekolah! Setelah selesai membagi rapor di sekolah, sekarang saatnya menikmati liburan. 2 minggu. . . Liburan yang cukup lama dan juga akan sedikit membosankan jika tidak ada kegiatan yang berkesan. Tawaran untuk ikut arung jeram di sungai Cisadane dari teman-teman di kampus langsung aku setujui.



Sabtu pagi tanggal 02 Januari di tahun baru 2010, teman-teman berangkat dari kampus. Oh ya. . . kampus aku kampus yang banyak menghasilkan akitivis dan praktisi pendidikan! Kampus hijau Universitas Negeri Jakarta. Jika teman-teman banyak yang berangkat dari kampus, aku menyusul langsung ke lokasi bersama seorang teman.

He..He.. setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya aku sampai juga di lokasi. Oh ya. . . sungai Cisadane tujuan kami terletak di Bogor tepatnya di desa Bantar kambing.
O o w. . . ternyata teman-teman sudah melewati satu trip pengarungan (salah aku juga sih. . . berangkatnya jam 10 pagi sedangkan teman-teman ku berangkat jam 8 pagi dari kampus).

Setelah sempat istirahat sejenak dengan meminum segelas kopi hangat (suasana yang tepat karena di lokasi kami diguyur hujan yang cukup deras). Belum sempat menghabiskan segelas kopi, aku dilemparkan sebuah pelampung.
Langsung pakai Ka Amin pelampungnya! Ucap Wahyu. (Seorang adventurer yang lebih senang bepergian ke alam dibandingkan duduk manis di bangku kuliah, sampai-sampai terlambat untuk lulus kuliah. . .hehehehe).    
Tunggu sebentar, saya belum shalat dzuhur! Ucapku.
Setelah selesai shalat, aku langsung mengganti pakaian dan memakai perlengkapan pengarungan.
O o w. . . hujan bertambah deras, debit air di Cisadane bertambah tinggi.
Ada tiga perahu yang kami bawa dari kampus ( 2 perahu merk Basemarine warna merah dan 1 perahu westpoint warna kuning hitam ). Setelah mengecek perlengkapan safety prosedur dan tentu saja berdoa terlebih dulu kami langsung mendayung karena sudah tidak sabar lagi untuk merasakan riam dan jeram-jeram liar dalam pengarungan ini.


Yang dijadikan patokan mendayung Aris. Ucap Rudy yang saat ini menjadi Skipper (pengendali perahu).
Oke. . .!!! ucap kami semangat.
Jadi Skippernya yang bagus dong Ka Rudi. . .! Ucap Novi. (hahaha. . . yang sebenarnya juga tidak terlalu pandai untuk menjadi Skipper).

Lihat sebentar lagi kita sampai di jeram Naga (sebutan yang diberikan oleh kami karena jeramnya yang begitu liar dan ganas). Yupz…!!! teriak kami kompak.
Novi, kamu tukar tempat dengan aku ya! ajak aku kepada Novi.
Iya Ka!! jawab Novi.
Akhirnya aku duduk di belakang sebelah kiri tepat disamping Skipper.

Hantaman awal jeram Naga berhasil kami lewati dengan berteriak puas. Namun hantaman berikutnya tidak berhasil kami lalui. Kepala perahu menabrak bongkahan batu yang menyebabkan perahu kami langsung miring ke kiri dan langsung terbalik ( Flip ). Sempat berada di bawah perahu yang terbalik dan meminum air sungai Cisadane, aku melawan untuk harus bisa keluar dari situasi ini. Yah. . . Alhamdulillah aku bisa keluar dari bawah perahu. Aku langsung memanggil teman-temanku untuk memastikan mereka tidak ada yang dibawah perahu. Alhamdulillah mereka semua sudah berada di luar perahu yang terbalik. Namun situasinya belum berakhir, aku kehilangan dayung dan helm yang menjadi tanggungjawabku.
Ka Amin, ini helmnya ucap Tiolas (satu-satunya wanita berjilbab yang bersama kami di perahu).
Ka Amin, ini dayung ngga tau milik siapa, tapi pegang saja dulu!! Ucap Aris (laki-laki yang sedikit gondrong, maklum anak Fakultas Teknik).
Semuanya menjauh dulu dari perahu!! teriak Rudy. ( Rudy berusaha untuk membalikkan perahu kembali ke posisi normal atau dalam istilahnya flop ).
Saat kami semua melepaskan tangan dari perahu, situasi benar-benar kritis, kami semua terbawa arus dan Rudy ternyata belum berhasil membalikkan perahu ke posisi normal kembali. Aku hanya bisa melihat ke depan dan aku melihat di depan ku ada Novi (kami berdua yang terbawa arus paling jauh).
O o w. . . Novi sudah berhasil menggapai batu besar. Aku bagaimana. . . tenang. . . الله  maha baik!
Setelah tergulung jeram dan berjuang dalam situasi ini akhirnya aku berhasil meraih bongkahan batu besar. Alhamdulillah. . . ya Rabb. Aku melihat ke belakang, he he he. . . perahu karetnya sudah normal kembali dan teman-teman ku sedang merescue Novi. Selesai merescue Novi dilanjutkan untuk merescue diriku. Sempat  mengalami kesulitan karena rescue rope selalu gagal dilempar dengan sempurna. Kurang dari 15 menit proses rescue berhasil, semua awak dan perlengkapan safety prosedur tidak ada yang terbawa arus. Namun kamera digital milik Tiolas basah terendam air di dalam dry bag.
Ka Kuceng  sih ngga benar waktu menutup dry bag ! Ucap Tiolas kepada Kuceng ( panggilan akrab Ahmad Kurniawan, seorang alumnus Teknologi Pendidikan).
Sudah nanti di service di Jakarta. Jawab Kuceng.
Oke. . . kita sudah tertinggal jauh dari 2 perahu di depan, tidak ada lagi istirahat yah!! Ucap Rudy.

Dengan mendayung lambat (maklum kami semua sudah sangat lelah) akhirnya kami tiba di lokasi finish. Diiringi canda kami berjalan gontai menuju mobil yang membawa kami ke base camp.

Liburan yang menyenangkan!!



"Hidup adalah soal keberanian"
"Menghadapi yang tanda tanya"
"Tanpa sempat berpikir"
"Tanpa bisa menawar"
"Terima dan hadapilah"
"Karena aku mencintai keberanian hidup"
                                         Soe Hok Gie